Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, mengapresiasi kegiatan pembinaan dalam Program Pemberdayaan Masyarakat melalui Perhutanan Sosial di Kabupaten Pesawaran. Dalam pertemuan dengan para petani hutan, Gubernur Arinal Djunaidi menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, terutama di sekitar hutan.
“Pembangunan kehutanan merupakan bagian tak terpisahkan dari pembangunan Provinsi Lampung. Hutan harus memberikan manfaat langsung dan tidak langsung untuk kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah,” ujar Gubernur Arinal Djunaidi di lapangan Kantor Kecamatan Padang Cermin, Pesawaran, Jumat (22/12/2023).
Gubernur juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dan dukungan berbagai elemen dalam pembangunan kehutanan. Ini sejalan dengan visi “Rakyat Lampung Berjaya” yang menjadi arah kebijakan pembangunan daerah.
Salah satu fokus utama dalam pembangunan kehutanan adalah pelestarian catchment area di dalam kawasan hutan. Lampung, sebagai Provinsi ke-5 terbesar dalam produksi padi skala nasional, mengakui pentingnya catchment area sebagai pengatur tata air untuk pertanian.
“Dengan pasokan air dari hutan, Lampung menjadi Provinsi ke-5 terbesar memproduksi padi skala nasional.” ujar Arinal.
Namun, Gubernur juga menyoroti beberapa tantangan dalam pengelolaan hutan di Provinsi Lampung.
“Fungsi ekologis kawasan hutan sebagai penyangga kehidupan dan habitat satwa sering terganggu oleh aktivitas manusia. Oleh karena itu, pengelolaan hutan harus memperhatikan aspek-aspek sosial,” tegas Gubernur.
Pentingnya menjaga dan memulihkan catchment area yang rusak menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Lampung. Dalam RPJMD 2019-2024, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan menjadi prioritas pembangunan.
Dalam rangka mendukung pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, Pemerintah Provinsi Lampung telah menginisiasi program dan kegiatan, termasuk pembentukan Kelompok Tani Hutan dan pengusulan Perhutanan Sosial. Fasilitasi berupa bantuan alat ekonomi, bibit produktif, even pameran, pendampingan, dan temu usaha juga diberikan kepada kelompok-kelompok tersebut.
Arinal Djunaidi juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona dan Kepala Dinas Kehutanan Yanyan Ruchyansyah yang berkomitmen untuk memfasilitasi Perhutanan Sosial dan menjaga kelestarian hutan di wilayah Kabupaten Pesawaran.
Arinal berharap agar dukungan ini dapat diteruskan oleh sektor-sektor lain di luar kehutanan.
Gubernur Arinal Djunaidi juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas dukungan yang diberikan.
Namun, ia berharap agar dukungan tersebut dapat ditingkatkan, terutama melalui mekanisme dekonsentrasi atau bantuan yang belum optimal selama ini.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur mengucapkan selamat kepada para juara Lomba Wana Lestari Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2023. Ia berharap akan muncul pahlawan-pahlawan lokal lainnya yang akan membawa harum nama Provinsi Lampung di Lomba Wana Lestari Tingkat Nasional.
Kepada para penerima bantuan, Gubernur Arinal Djunaidi memberikan dorongan agar mereka dapat berkarya lebih baik dan memenuhi kebutuhan secara mandiri.
“Semua ini merupakan stimulan untuk saudara-saudara sekalian agar dapat memperbaiki pola budidaya sehingga fungsi hutan dapat dipertahankan,” katanya.
Ketua KUPS Wonoharjo, lini usaha Gapoktanhut Pujo Makmur di Desa Banjaran Padang Cermin, Ronggo, mengaku sangat bersyukur mendapatkan bantuan dari Gubernur Lampung.
“Bantuan Solar Dryer Dome ini adalah langkah konkrit pak gubernur dalam menyejahterakan petani hutan. Alhamdulillah pak Arinal mendengar kebutuhan kami.” ucap Ronggo.
Ronggo menjelaskan, Solar Dryer Dome sangat membantu proses pasca panen petani hutan. Dan produk hasil hutan bukan kayu bisa kering dua kali lebih cepat dibanding dengan pengeringan tradisional.
“Kami tidak perlu khawatir dengan perubahan cuaca saat mengeringkan kemiri, pala, kapulaga, cengkeh, dan lainnya. Kalau mendung atau malam hari kami tidak perlu lagi memindahkan hasil panen. Cukup disimpan di dalam dome.” terang Ronggo.
“Selain itu juga membantu kami dalam meningkatkan kualitas produk dan menaikkan harga jual,” ia menambahkan.
Baca juga:
* Gubernur Arinal: Sinergi Pemerintah-Masyarakat, Alpukat Siger Giri Mulyo Berbuah Manis
Ronggo memberi contoh harga kapulaga basah yang dikisaran Rp10 ribu per kilogram. Jika dijual kering bisa dibanderol seharga Rp60 ribu perkilo.
“Dengan adanya Solar Dryer Dome, kami tidak ragu mengupas dan mengeringkannya. Kalau kemiri cangkang harganya Rp8 ribu perkilogram, sedangkan yang kering bisa dijual Rp35 ribu perkilogram.” pungkasnya