Suara cangkir-cangkir beradu lembut, aroma bandrek yang manis hangat menyebar, menciptakan suasana nyaman di sebuah angkringan di Jalan Laksamana Malahayati, Teluk Betung Selatan.
Di tengah keramaian malam itu, calon Gubernur Lampung nomor urut 1, Arinal Djunaidi, berbincang akrab dengan rombongan dan pengunjung yang asyik menikmati malam. Malam itu, Arinal bukan hanya sekadar pemimpin, tapi sahabat bagi mereka yang hadir.
Senyumnya ramah, menjawab sapa pengunjung yang antusias berfoto dan berbincang dengannya. Namun, di balik suasana hangat itu, Arinal datang dengan sebuah rencana besar—mengembangkan Pasar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Way Halim , Bandar Lampung.
“Way Halim punya potensi besar. Pasar UMKM di sana bisa menjadi tempat berkumpulnya produk-produk unggulan.”
“Selain itu, makanan seperti yang kita nikmati di sini juga akan tersedia, sesuai kebutuhan masyarakat,” kata Arinal.
Malam itu, ia tak hanya memaparkan rencananya, tetapi juga membayangkan bagaimana masyarakat Lampung bisa berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau, namun tetap mendapatkan kualitas terbaik.
Konsep pasar yang ingin ia kembangkan bukanlah sekadar tempat jual beli, melainkan ruang yang bisa menyatukan warga dengan produk lokal yang istimewa.
“Produk-produk khas Lampung harus lebih dikenal. Masyarakat bisa menikmati makanan dengan harga murah, tapi terjamin kualitasnya,” ujarnya dengan nada optimis.
“Saya juga ingin pasar ini bisa menarik minat wisatawan. Bagi pengunjung dari luar provinsi, mereka bisa membawa oleh-oleh dari sini,” tambahnya.
Kata-kata Arinal mengalir tenang, seakan membayangkan suasana pasar yang hidup dan dipenuhi warna-warni kerajinan serta kuliner khas.
Baginya, pasar bukan hanya tempat transaksi ekonomi, tetapi juga pusat budaya dan kehidupan masyarakat. Ia tak ingin hanya membangun infrastruktur, tapi juga kenyamanan bagi para pedagang UMKM.
“Setiap pagi, para pedagang harus membersihkan area karena ruko yang dipakai harus siap buka. Ini akan kita atur agar tidak mengganggu aktivitas pedagang,” ungkap Arinal, mengisyaratkan betapa besar perhatiannya terhadap detail kecil yang seringkali luput dari perhatian banyak orang.
Suasana angkrinbgan yang semula tenang tiba-tiba berubah riuh ketika beberapa pengunjung meminta foto bersama Arinal.
Mereka tak segan-segan menyatakan harapan mereka agar ia kembali terpilih sebagai Gubernur Lampung.
“Semoga Pak Arinal diberi kesehatan, umur panjang, dan tahun ini bisa terpilih lagi,” kata seorang pengunjung dengan senyum lebar.
Bagi warga yang hadir malam itu, Arinal bukanlah figur yang jauh, melainkan seseorang yang peduli pada kesejahteraan mereka.
Lewat perbincangan hangat di angkringan, Arinal memberikan sejenak gambaran masa depan yang penuh harapan—masa depan di mana Pasar UMKM Way Halim menjadi pusat kehidupan yang menggeliat.
Tidak hanya untuk warga lokal, tetapi juga untuk para wisatawan yang ingin merasakan cita rasa khas Lampung.
Baca juga:
* Gubernur Arinal Djunaidi Resmikan Pasar UMKM di PKOR Way Halim
Malam yang sederhana, namun penuh makna. Di antara hiruk-pikuk obrolan ringan dan tegukan hangat bandrek, tersembunyi rencana besar yang perlahan mulai membentuk masa depan perekonomian Lampung.
Dan, Arinal Djunaidi menjadi sosok yang membawa mimpi itu, merangkai harapan yang ingin diwujudkan untuk Lampung yang lebih baik.