Oleh: Mahendra Utama, penikmat cerutu Jember
Di Jember, hamparan tembakau bukan sekadar lanskap—ia adalah sejarah panjang, identitas, dan penopang hidup puluhan ribu keluarga.
Dari kebun Ajong Gayasan dan Kertosari milik PTPN, daun-daun pembungkus dan pengikat cerutu berkelas dunia lahir, lalu berlayar ke Eropa melalui pelelangan Bremen dan jejaring pembeli yang setia pada mutu “Besoeki” dan “Bawah Naungan”.
Namun kejayaan rasa sering tak sebanding dengan sejahtera di kampung asal. Fluktuasi musim, harga, dan pola kerja musiman membuat rumah tangga pekerja kebun hidup dalam rapuh yang berulang.
Di sinilah PTPN—sebagai BUMN—mesti hadir bukan hanya sebagai eksportir yang andal, tetapi juga sebagai jangkar keadilan sosial bagi komunitas sekitar kebun.
PTPN sebagai penjaga mutu dan nafkah
Sejak nasionalisasi pasca-1957, unit-unit eks-onderneming tembakau di Jember masuk ke pangkuan negara melalui PTPN.
Konsistensi mutu terjaga: bahkan di 2015, PTPN menargetkan ekspor ±1.500 ton tembakau cerutu ke pasar Eropa—angka yang menegaskan posisi Jember pada peta cerutu dunia.
Transformasi budidaya terus berlangsung. Pada 2021, PTPN X melepas 86.054 kg Tembakau Bawah Naungan (TBN) ke Eropa—hasil musim tanam 2021/2022—sekaligus menandai keberlanjutan pasokan premium dari Ajong Gayasan dan Kertosari.
Angka devisa: menautkan kebun dengan neraca negara
Kinerja ekspor PTPN bukan narasi kosong. Pada 2013, PTPN menargetkan ekspor 1.685 ton tembakau dengan nilai pendapatan ±Rp296,5 miliar—kontribusi devisa yang konkret pada masanya dan relevan untuk menakar dampak ekonomi kebun negara terhadap neraca transaksi berjalan.
Di level wilayah, Jawa Timur mencatat kinerja ekspor tembakau yang kuat.
Data Disperindag Jatim yang dikutip media menunjukkan nilai ekspor tembakau provinsi pada 2023 mencapai ±US$793 juta dan 2024 ±US$929 juta, dengan AS, Singapura, dan Jerman sebagai pasar utama.
Angka-angka ini menyediakan “langit pasar” tempat kontribusi PTPN berperan.
Lebih spesifik ke Jember, data UPT PSMB–Lembaga Tembakau Jember (Disperindag Jatim) yang diberitakan sejumlah media menyebut ekspor tembakau 2023 sekitar 3.028 ton dengan nilai ±US$31,95 juta (~Rp490–500 miliar).
PTPN adalah pemain kunci dalam arus tersebut, khususnya untuk segmen daun pembungkus/pengikat cerutu.
(Catatan: angka ini menggambarkan total Jember lintas pelaku; kontribusi PTPN berada di dalamnya.)
Tiga agenda: dari laba ke martabat
Pertama, standar kerja yang melindungi. Mayoritas pekerja kebun adalah perempuan.
PTPN perlu skema perlindungan kerja musiman yang jelas—akses kesehatan ibu-anak, penitipan anak musiman di lokasi kerja, serta dukungan gizi—agar produktivitas tidak dibayar dengan keletihan yang menahun.
Kedua, modernisasi yang memihak pendapatan. Penerapan SOP agronomi, pascapanen, dan traceability wajib dipadukan dengan skema bagi hasil/insentif mutu yang transparan.
Mutu wrapper kelas ekspor harus berbanding lurus dengan upah dan bonus mutu di tingkat pekerja.
Ketiga, ekosistem nilai tambah di Jember. PTPN bisa memperkuat hilirisasi lokal—grading, bobbin, hingga layanan lelang/penyimpanan berstandar—agar sebagian lebih besar nilai ekspor “tinggal” di Jember, bukan sekadar lewat.
Menjaga warisan, memuliakan manusia
Cerutu Jember dikagumi karena rasa, warna, dan burn yang halus.
Tetapi ukuran keberhasilan PTPN kelak bukan hanya di harga lelang Bremen, melainkan pada seberapa banyak keluarga pekerja keluar dari lingkar rapuh musiman.
Devisa yang kuat harus berpadan dengan martabat yang terjaga.
Kita bisa—dan harus—menjadikan tembakau Jember sebagai contoh bagaimana BUMN berdiri di dua kaki: kompetitif di pasar global, serta menyejahterakan manusia yang menanam, memetik, dan mengikat daun-daunnya.
* Mahendra Utama, Penikmat Cerutu Jember
Baca juga:
* Edamame: Jalan Sunyi Ketahanan Pangan dan Ekspor Indonesia
Sumber Rujukan
- ANTARA: “PTPN X ekspor 86.054 kg tembakau ke Eropa” (8 Nov 2021).
- ANTARA Foto/ANTARA Jatim: target ekspor PTPN 1.500 ton (2015).
- Kominfo Provinsi Jawa Timur: “Hingga 2013, PTPN X target ekspor 1.685 ton dengan pendapatan Rp296,464 miliar.”
- Disperindag Jawa Timur (melalui pemberitaan Radar Surabaya): nilai ekspor tembakau Jatim US$793 juta (2023) dan US$929 juta (2024).
- Disperindag Jatim – UPT PSMB Lembaga Tembakau Jember (melalui pemberitaan Pantura7, Tadatodays, DiksiMerdeka): ekspor tembakau Jember ±3.028 ton; devisa ±US$31,95 juta (2023).