PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus membuktikan komitmennya dalam mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui program Xpora. Program Xpora ini menyediakan pendampingan dan pelatihan bagi UKM agar bisa meningkatkan skala bisnis mereka serta membuka lapangan kerja baru.
Salah satu UKM yang sukses menembus pasar internasional berkat program ini adalah Keripik Pisang Bananania, produk olahan khas Yogyakarta.
Dengan dukungan BNI Xpora, Bananania kini telah berhasil mengekspor produknya ke berbagai negara, seperti Kanada, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Australia, hingga Mesir.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, dalam siaran persnya, Kamis (13/2/2025), mengungkapkan bahwa program pendampingan Xpora dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.
Pendampingan dilakukan melalui berbagai pelatihan, baik secara langsung maupun daring.
“BNI terus berupaya menjalankan peran sebagai Agent of Development dengan mendukung UKM naik kelas. Kami membantu mereka memperluas jaringan, membuka lapangan kerja, serta menembus pasar global,” ujar Okki.
“BNI terus berupaya menjalankan peran sebagai Agent of Development dan mendukung UMKM naik kelas,” ujar Okki.
“Membuka lapangan kerja hingga bisa memperluas jaringan dan menembus pasar global,” tambahnya.
Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, UKM memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Yakni lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap hampir 97% tenaga kerja.
Adapun kontribusi UKM terhadap ekspor nasional Indonesia mencapai sekitar 15,7%, dengan target pertumbuhan ekspor sebesar 9% dalam lima tahun ke depan.
Dari UKM Lokal ke Pasar Internasional
Sofyani Mirah, pemilik Keripik Pisang Bananania, mengaku tidak memiliki latar belakang bisnis ketika memulai usahanya pada 2019. Namun, dengan keyakinan bahwa produk olahan pisang memiliki daya tahan lebih lama dan berpotensi diekspor, ia pun menekuni bisnis ini.
“Setelah setahun menjalankan usaha, saya mendaftarkan merek dagang dan alhamdulillah lolos Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) pada 2019,” ungkapnya.
Perjalanan ekspor Bananania dimulai ketika mereka pertama kali diajak oleh BNI Xpora untuk mengikuti pameran produk di Hong Kong pada 2022. Kemudian, pada Oktober 2024, mereka mendapatkan business matching dan berhasil menandatangani perjanjian dengan buyer asal Kanada.
“Pasar global sangat terbuka, tetapi UKM sering kali tidak tahu bagaimana cara mendapatkan pembeli. Berkat fasilitasi dari BNI Xpora, kami akhirnya bisa mendapatkan buyer,” tutur Sofyani.
Tak hanya menembus pasar ekspor, produk Bananania kini juga bisa dijumpai di layanan Kereta Api Indonesia (KAI). Dengan bantuan BNI Xpora, produk keripik pisang ini telah masuk dalam daftar makanan yang tersedia di kereta penumpang wilayah Jawa dan Sumatera.
“Kami dibantu oleh BNI Xpora untuk bisa masuk ke layanan KAI Service. Jadi, sekarang penumpang KAI Sumatera dan Jawa bisa menikmati produk kami di perjalanan,” tambahnya.
Baca juga:
* BSI Salurkan Rp 16 Triliun KUR Syariah di 2024, Dukung UMKM
Keberhasilan Bananania menunjukkan bahwa dengan pendampingan yang tepat, UKM Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dan bersaing di kancah internasional.
Bisnis pengolahan pangan Keripik Pisang Bananania yang berlokasi di Yogyakarta ini pun telah memiliki 10 orang pegawai tetap dan banyak pekerja harian.
Semoga saja dengan pendampingan BNI melalui Xpora lebih banyak UKM lokal yang sukses menuju pasar global.