Salah satu kunci keberhasilan dalam budi daya tanaman Kelengkeng Itoh (Dimocarpus longan) adalah kualitas bibit yang digunakan. Selain kualitas bibit, perlakuan khusus juga dibutuhkan agar klengkeng itoh mampu berbuah lebat.
Selain boster atau pemicu bunga, juga membutuhkan pengelolaan akar serabut yang banyak tumbuh dangkal di permukaan di sekitar batang pohon.
Demikian diungkapkan oleh Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Way Seputih Way Sekampung (BPDAS WSS),dalam status Facebook-nya, Senin (4/9/2023) pagi.
“Syarat kelengkeng siap dibuahkan atau di-boster, antara lain; tanaman klengkeng itoh sudah cukup umur. Yakni berkisar antara 2 sampai 3 tahun. Dan tanaman kelengkeng itoh dalam keadaan sehat tidak terserang hama dan penyakit.” Idi memaparkan.
“Lalu, tanamann kelengkeng itoh memiliki daun yang tua, serta tidak sedang mengeluarkan atau muncul daun muda.” lanjutnya.
Sisten Booster yang efektif, Idi Bantara memaparkan, dipengaruhi banyaknya akar serabut yang tumbuh dipermukaan tanah.
Untuk mewujudkan akar yang cukup, dapat dilakukan dengan mengelola pertumbuhan akar. Agar akar tumbuh terkonsentrasi pada tempat tertentu sebagai akar pembuah (fertilizing root trainerr/FRT).
“Fertilizing Root Trainer ini dalam ilmu budidaya tanaman memang belum begitu dikenal. Namun dalam prakteknya para petani kelengkeng di Lampung sudah mempraktekan.” Idi mengungkapkan.
“Adanya akar permukanaan yang dikendalikan akan sangat membantu efektifitas penggunaan boster. Dan metode penyemprotan atau penaburan boster cukup pada titik konsentrasi akar.” imbuhnya.
“Dan FRT ini sebaiknya dibuat sejak awal penanaman.” tegasnya.
Apa itu Fertilizing Root Trainer?
Fertilizing root trainer (FRT) adalah tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan sebagian akar serabut kelengkeng, agar terkonsentrasi di sisi tertentu di sekeliling pohon.
“Karena akar berfungsi bagi pembuahan pohon itu sendiri. FRT berarti bagaimana kita menyiapkan akar yang sehat agar dapat memberikan manfaat yang optimum bagi kepentingan produksi buah.” Jelas Idi.
“Alat pengendali FRT dapat dibuat menggunakan bata, genteng, papan, beton, dan lainya. Intinya media ini kuat tidak mudah lapuk.” katanya.
Idi Bantara meyakinkan, pohon kelengkeng yang menggunakan fertilizing root trainer rmemiliki beberapa keunggulan dibanding tanpa FRT.
“Penggunaan boster lebih efisien sehingga walau sedikit boster sudah mampu membuahkan maksimal.” terangnya.
Lampung Berpotensi Menjadi Sentra Kelengkeng
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pun menyatakan bahwa Provinsi Lampung memiliki potensi dalam pengembangan kelengkeng.
Dalam acara panen kelengkeng di Desa Gedung Dalam Lampung Timur, Selasa (22/8/2023) lalu, Gubernur Arinal meminta seluruh stakeholder kelengkeng untuk bersinergi. Berkomitmen mendukung kelancaran produksi dan pasaran komoditas kelengkeng.
Gubernur Arinal Djunaidi berharap pengembangan sentra kelengkeng di Lampung bisa terlaksana dengan sukses dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Lampung.