Dari Dwi-Kota Menuju Bandar Lampung
Sebelum menjadi Kota Bandar Lampung yang modern, hubungan historis antara Tanjungkarang dan Telukbetung membentuk inti perkembangan wilayah ini.
Awalnya, keduanya adalah dua entitas terpisah dengan peran strategis yang saling melengkapi. Berdasarkan catatan Staatsblad 1912, pada era kolonial Hindia Belanda, kawasan ini masuk dalam Onder Afdeling Telokbetong.
Telukbetung berfungsi sebagai ibu kota Keresidenan Lampung, sementara Tanjungkarang menjadi ibu kota Onder Afdeling itu sendiri.
Kedua wilayah ini tidak tergabung dalam sistem marga, melainkan dikepalai oleh seorang Asisten Demang .
Secara geografis, kedua kota ini terpisah sekitar 5 kilometer. Telukbetung, yang terletak di selatan, berkembang sebagai pusat pemerintahan dan pelabuhan.
Era Jepang Berkuasa
Sementara Tanjungkarang tumbuh sebagai kawasan permukiman dan perdagangan yang lebih tertata. Pada zaman pendudukan Jepang (1942–1945), hubungan keduanya semakin erat dengan dijadikannya Tanjungkarang-Telukbetung sebagai satu shi (kota) di bawah pimpinan seorang shichō .
Era Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, kedua kota ini sempat menjadi bagian dari Kabupaten Lampung Selatan.
Ikatan administratif mereka kemudian diperkuat melalui Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948, yang memisahkan Tanjungkarang dan Telukbetung dari kabupaten dan memperkenalkan istilah Kota Tanjungkarang-Telukbetung sebagai satu kesatuan.
Status ini terus berkembang seiring peningkatan Keresidenan Lampung menjadi Provinsi Lampung pada 1965, yang menjadikan Kota Tanjungkarang-Telukbetung sebagai ibu kota provinsi.
Penggabungan Dua Kota
Puncak dari hubungan historis ini terjadi pada tahun 1983. Dengan semakin menyatunya perkembangan fisik dan bergabungnya kecamatan-kecamatan baru, nama Tanjungkarang-Telukbetung dinilai tidak lagi relevan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1983, nama resmi diubah menjadi Kota Bandar Lampung .
Nama “Bandar” dipilih karena mencerminkan fungsi kota ini sebagai bandar atau gerbang utama Provinsi Lampung .
Dengan demikian, hubungan historis Tanjungkarang dan Telukbetung adalah kisah tentang dua kota yang awalnya berdiri sendiri, lalu melebur melalui perjalanan panjang administrasi kolonial, pendudukan, hingga kemerdekaan, hingga akhirnya bersatu padu membentuk sebuah ibu kota provinsi yang dinamis.
Disclaimer Penulis : Atas dasar keterbatasan informasi dan data yang penulis dapat, bisa saja tulisan diatas tidak sempurna. Untuk itu saya mengucapkan permohonan maaf.
*Mahendra Utama, Pemerhati Pembangunan
#BandarLampung #Tanjungkarang #Telukbetung #SejarahLampung #KotaBandarLampung



