Setiap tahun, jumlah orang yang bergerak dari Lampung menuju Jakarta terus bertambah. Sebagai provinsi yang jadi pintu masuk ke Pulau Sumatera, Lampung punya mobilitas yang sangat tinggi entah itu untuk kerja, kuliah, atau sekadar jalan-jalan.
Ada tiga moda transportasi yang paling sering dipilih masyarakat: pesawat, bus atau DAMRI lewat Pelabuhan Bakauheni, dan mobil pribadi yang nyeberang ke Pelabuhan Merak.
Jalur Udara: Cepat, tapi Kantong Menjerit
Bandara Radin Inten II di Natar melayani hampir semua penerbangan komersial dari Lampung. Tahun 2024 kemarin, bandara ini melayani sekitar 1,14 juta penumpang.
Sebagian besar ya penerbangan ke Jakarta, yang dioperasikan Garuda Indonesia, Citilink, AirAsia, Lion Air, Super Air Jet dan Batik Air.
Memang jumlah penumpang pesawat nggak sebanyak yang naik kapal dan bus. Tapi buat para profesional dan pengusaha, pesawat tetap jadi andalan karena hemat waktu.
Kira-kira ada 250 sampai 400 ribu orang per tahun yang memilih terbang dari Lampung ke Jakarta.
Jalur Laut dan Darat: Bus dan DAMRI Juaranya
Yang paling ramai? Ya tetap jalur laut-darat lewat Bakauheni–Merak. Setiap hari, ribuan bus dan DAMRI mengangkut penumpang nyeberang ke Jawa.
Data ASDP mencatat ada lebih dari 19 juta penumpang yang menyeberang lewat Bakauheni sepanjang 2024, termasuk yang naik kendaraan pribadi.
Dari jumlah itu, diperkirakan sekitar 1–3 juta orang melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
Makanya nggak heran kalau bus dan DAMRI masih jadi pilihan utama masyarakat. Alasannya simpel: murah dan jadwalnya banyak.
Mobil Pribadi: Bebas, tapi Macet
Banyak juga warga Lampung yang lebih suka pakai mobil sendiri. Tahun lalu, sekitar 7,2 juta kendaraan nyeberang di Bakauheni–Merak. Kalau kira-kira 20 persen di antaranya mobil pribadi, berarti ada sekitar 1,4 juta mobil atau hampir sejuta orang yang bawa kendaraan sendiri ke Jakarta.
Enaknya pakai mobil pribadi jelas: lebih bebas, bisa berhenti kapan aja, dan nyaman buat bawa keluarga. Tapi ya gitu, sering kali harus ngantri lama di pelabuhan, belum lagi kalau ketemu macet di tol.
Baca juga:
* 5 Destinasi Wisata Lampung Terbanyak Dikunjungi Sepanjang 2024
Ke Depan: Transportasi Harus Makin Terintegrasi
Dari tren ini, jelas banget bahwa kita butuh sistem transportasi yang lebih terpadu. Pemerintah perlu memperkuat konektivitas antara bandara, pelabuhan, dan terminal.
Dengan adanya tol Trans-Sumatera dan sistem tiket digital ASDP, seharusnya perjalanan Lampung–Jakarta bisa jauh lebih lancar.
Mobilitas antara Lampung dan Jakarta ini bukan cuma soal perpindahan fisik. Ini cerminan dari bagaimana ekonomi dan kehidupan sosial kedua daerah saling terhubung.
Semakin lancar orang bergerak, semakin cepat juga ekonomi di kedua wilayah ini berkembang.
*Mahendra Utama – Pemerhati Pembangunan
#Lampung #Jakarta #TransportasiLampung #Bakauheni #RadinIntenII #MahendraUtama #MobilitasIndonesia