Keripik yang renyah sering kali kehilangan kualitas karena masih menyimpan banyak minyak setelah digoreng. Akibatnya, rasa cepat tengik dan umur simpan pendek.
Persoalan inilah yang dialami UMKM Anugrah Keripik di Desa Margo Mulyo, Lampung Selatan.
Menjawab tantangan itu, tim dosen Politeknik Negeri Lampung (Polinela) merancang alat oil spinner, teknologi sederhana untuk meniriskan minyak berlebih pada produk keripik.
Program ini merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dipimpin oleh Giffary Pramafisi Soeherman, S.T., M.T.P.
Bersama sejumlah dosen Polinela; Fahrulsyah, S.Pi., M.T.P.,Kurnia Rimadhanty Ningtyas, S.TP., M.Sc., Deary Amethy ZJ, S.TP., M.Si., Supriyanto, S.P., M.Si dan Ailsa azalia, S.TP., M.T.P
“Dengan oil spinner, kadar minyak pada keripik bisa ditekan. Produk jadi lebih tahan lama, kualitas terjaga, dan nilai jual meningkat,” ujar Giffary, Rabu (17/9/2025).
Kegiatan yang mengusung judul Implementasi Oil Spinner sebagai Teknologi Tepat Guna untuk Meningkatkan Mutu Aneka Keripik di Home Industri Aneka Keripik ini telah berlangsung sejak Juli 2025.
Fokus Utama PkM ini ialah meningkatkan mutu keripik pisang dan singkong yang diproduksi mitra.
Yaitu dengan cara mengurangi kandungan minyak setelah proses penggorengan dengan menggunakan alat oil spinner yang sudah didesain untuk meniriskan minyak yang ada pada produk keripik tersebut.
Sejauh ini, hasil yang dicapai mencakup:
- Desain Alat/ teknologi tepat guna berupa alat Oil Spinner yang berfungsi meniriskan minyak pada produk keripik
- Perakitan Alat Oil Spinner, serta
- Peningkatan pemahaman mitra terkait peningkatan mutu produk aneka keripik
Kegiatan PkM masih berlanjut hingga tahap penggunaan langsung alat di industri mitra.
Tim berharap, teknologi sederhana ini dapat diterapkan secara konsisten sehingga membantu memperkuat daya saing produk keripik lokal.
“Dengan mutu yang lebih baik dan umur simpan yang panjang, UMKM Anugrah Keripik diharapkan mampu memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan,” pungkas Giffary.