Gubernur Mirza Beri Uang Saku Rp1 Juta kepada 7.050 Jamaah Haji Lampung, Tanda Cinta untuk Perjalanan Suci

Gubernur Mirza Beri Uang Saku Rp1 Juta kepada 7050 Jamaah Haji Lampung - Tanda Cinta untuk Perjalanan Suci
Gubernur Mirza menyapa salah satu jamaah haji, Jumat (16/05/2025) lalu. (Foto: Biro Adpim Pemprov Lampung)

Sebanyak 7.050 jamaah haji asal Lampung tahun ini menerima uang saku masing-masing Rp1 juta dari Pemerintah Provinsi Lampung.

Total anggaran Rp7,05 miliar itu dikucurkan sebagai bentuk kepedulian Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal terhadap perjalanan ibadah warganya.

Read More

Di tengah haru suasana pemberangkatan haji, bantuan ini menjadi semacam bekal moril sekaligus simbol kehadiran negara dalam mendampingi umat.

Bagi sebagian jamaah, uang saku tersebut mungkin tak seberapa dibanding biaya perjalanan haji secara keseluruhan. Namun nilai kepedulian dan perhatian dari pemimpin daerah tak ternilai harganya.

“Kami ingin memastikan bahwa ibadah ini bisa dilaksanakan lebih nyaman, dan para jamaah bisa fokus menjalani setiap rukun haji,” kata Gubernur Mirza saat melepas Kloter 4 JKG di Gedung Madinatul Hujjaj, Asrama Haji Provinsi Lampung, Jumat (16/05/2025) lalu.

Dana ini-menurut RMD, demikian Gubernur Mirza biasa disebut-bukan sekadar bantuan, tapi bentuk kehadiran dan pelayanan pemerintah daerah di tengah umat.

Rangkaian Keberangkatan yang Penuh Harapan dari Jamah Termuda dan Tertua

Keberangkatan jamaah haji asal Lampung dimulai sejak 2 Mei 2025, dan akan berlangsung dalam 19 kloter hingga akhir bulan.

Masing-masing kloter memuat sekitar 393 orang. Jamaah dari berbagai usia dan latar belakang datang dari seluruh penjuru kabupaten dan kota di Lampung, membawa harapan dan doa dari keluarga dan kampung halaman.

Di antara ribuan wajah yang bersinar oleh semangat ibadah, terdapat sosok inspiratif seperti Sutiah Sunyoto, 107 tahun, dari Lampung Selatan.

Di sisi lain, Muhammad Bahauddin, remaja berusia 18 tahun dari Lampung Utara, menjadi jamaah termuda yang ikut serta tahun ini. Perjalanan mereka, meski berbeda generasi, bertemu dalam satu titik: memenuhi panggilan suci.

Skema Fast Track dan Fasilitas Ramah Lansia

Tahun ini, sebagian jamaah asal Lampung berangkat melalui skema fast track, jalur imigrasi cepat yang memungkinkan mereka langsung menuju Makkah tanpa transit di Madinah.

Program ini sangat membantu jamaah lansia, memperpendek waktu perjalanan dan mengurangi kelelahan fisik.

“Skema ini sangat membantu, khususnya bagi jamaah lansia, karena mempercepat waktu perjalanan dan meminimalisir kelelahan,” ujar Ansori, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Lampung.

Tak hanya itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Agama RI juga memastikan seluruh jamaah mendapatkan pelayanan optimal di Arab Saudi, mulai dari akomodasi hotel, katering bercita rasa Indonesia, hingga transportasi antarkota.

“Selama 41 hari di Tanah Suci, jamaah akan mendapatkan 127 kali makan, termasuk saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,” jelas Subhan Cholid, Direktur Layanan Haji Luar Negeri.

“Tim kami sudah berangkat sejak akhir 2023 untuk menyiapkan hotel, katering cita rasa nusantara, dan bus khusus sesuai standar,” imbuh Subhan.

Pesan dan Doa dari Gubernur untuk Jamaah Lampung

Dalam sambutan saat melepas kloter awal, Gubernur Mirza tidak hanya menyampaikan pesan administratif, tapi juga menyelipkan pesan spiritual yang menyentuh.

Gubernr Mirza mohon agar para jamaah mendoakan Provinsi Lampung terus diberi keberkahan, dijauhkan dari bencana, dan menjadi provinsi yang religius dan makmur.

“Saya titip, jaga niat, jaga ibadah, dan jaga nama baik Lampung. Bapak-Ibu adalah duta daerah di Tanah Suci. Jadikan keberangkatan ini sebagai ibadah sepenuh hati,” Gubernur Mirza berpesan.

Melampaui Bantuan Fisik: Simbol Kehadiran Pemerintah

Plt. Kepala Kanwil Kemenag Lampung, Erwinto, menyampaikan bahwa seluruh proses haji adalah ibadah kolektif umat. Peran pemerintah, baik pusat maupun daerah, adalah bagian dari tanggung jawab untuk memastikan kenyamanan dan kekhusyukan jamaah.

Erwinto pun menyampaikan bahwa, seluruh petugas akan melayani dengan hati. Karena ini bukan tugas teknis semata, tapi terutama sebagai ladang ibadah.

Baca juga:
* Setelah Viral Ibu Hamil Ditandu, RSUD Pesisir Barat Dipercepat: Menkes Targetkan Rampung Akhir 2025

Ibadah, Pelayanan, dan Harapan yang Dibawa Pulang

Dalam keberangkatan yang penuh makna ini, uang saku Rp1 juta bukanlah tujuan akhir. Tapi ia menjadi simbol bahwa pemerintah daerah hadir bersama umat, dalam suka dan dalam harap.

Gubernur Mirza sendiri menutup sambutannya dengan harapan besar.

Ia berharap generasi-generasi saleh dan pemimpin yang amanah dapat lahir dari daerah ini.

“Semoga dari ibadah ini lahir generasi-generasi saleh dan pemimpin yang amanah yang menjadi berkah bagi Lampung. Dan semoga di tahun-tahun mendatang, semakin banyak saudara kita yang diberi kesempatan untuk menunaikan haji,” tutupnya.

---

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *