Lampung kembali menjadi magnet investasi Sumatera. Lewat Lampung Economic Investment Forum (LEIF) 2025 yang digelar 4 November di Hotel Bidakara Jakarta, provinsi ini siap menawarkan proyek-proyek strategis kepada investor global.
Forum yang Terbukti Efektif
LEIF bukan sekadar acara seremonial. Sejak 2022, forum ini konsisten mempertemukan investor dengan pelaku usaha lokal.
Tahun ini, lebih dari 130 investor dari Asia, Eropa, dan Timur Tengah dijadwalkan hadir.
“Kami fokus pada investasi yang benar-benar berdampak bagi masyarakat dan ekonomi daerah,” tegas Gubernur Rahmat Mirzani Djausal.
Empat Proyek Prioritas
Pemprov Lampung menyiapkan portofolio investasi senilai lebih dari Rp 8 triliun:
- Lampung Harbour City Bakauheni (Rp 4,7 T) – kawasan wisata terpadu 160 ha yang terintegrasi dengan pelabuhan dan tol Trans-Sumatera
- Kota Baru Lampung (Rp 2,9 T) – smart city seluas 1.308 ha dengan konsep hunian modern dan pusat ekonomi baru
- Bandar Lampung Agripark (Rp 20,6 M) – destinasi wisata pertanian modern di lahan 4,4 ha
- PLTS Terapung Way Sekampung – pembangkit listrik tenaga surya 27,4 MW yang menarik minat investor Jepang dan Korea
Momentum Hilirisasi
Lampung punya keunggulan sebagai produsen singkong, kopi robusta, kelapa, dan lada. Ditambah akses ke pelabuhan Bakauheni dan Panjang, provinsi ini berpotensi jadi pusat industri pengolahan Sumatera.
Hingga pertengahan 2025, realisasi investasi sudah tembus Rp 8,5 triliun atau 79% dari target tahunan. Sektor makanan-minuman, energi terbarukan, dan infrastruktur jadi primadona.
Baca juga:
* Infrastruktur Pariwisata Lampung Semakin Mantap
Kenapa Lampung?
Penyederhanaan izin lewat OSS-RBA, insentif pajak daerah, plus stabilitas keamanan membuat Lampung makin menarik. Visi Lampung Emas 2045 bukan mimpi—infrastruktur sudah siap, kebijakan pro-bisnis terus diperkuat.
LEIF 2025 adalah pintu masuk investor ke pasar Sumatera yang terus tumbuh.
*Mahendra Utama, Pemerhati Pembangunan
#InvestasiLampung #LEIF2025 #PariwisataIndonesia #EnergiHijau #HilirisasiPertanian