Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disarekraf) Provinsi Lampung menggelar workshop Penerapan Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Dalam Pengelolaan Destinasi Pariwisata Provinsi Lampung. Kegiatan ini digelar di Hotel Horison Bandar Lampung, 26-27 Oktober 2023.
Dalam workshop tersebut, Kepala Dinas Parekraf Provinsi Lampung, Bobby Irawan, menyampaikan bahwa Lampung memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya terkelola dengan baik.
“Lampung ini sangat kaya akan destinasi wisata. Alamnya indah, punya banyak pulau, garis pantainya panjang. Kita juga kebagian Bukit Barisan Selatan yang kaya flora dan fauna. Kita juga punya fauna ikonik, seperti harimau, badak, dan gajah,” kata Bobby saat memberi sambutan, Kamis (26/10/2023)
“Inti dari tata kelola adalah Sumber Daya Manusianya. Alam tidak bisa apa-apa. Yang bisa menjadikan apa-apa itu adalah pengelolanya.” Kata Bobby.
Bobby yakin bahwa pariwisata bisa menjadi sektor utama penggerak pembangunan di Lampung. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan sinergi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha.
“Kita harus bergandeng tangan, rapatkan barisan, agar mampu mendorong pariwisata yang berkrlanjutan untuk membangun kesejahteraan masyarakat Provinsi Lampung,” kata Bobby.
Dalam workshop tersebut, para peserta diberikan pemahaman tentang konsep pariwisata berkelanjutan dan bagaimana menerapkannya dalam pengelolaan destinasi wisata.
Dalam paparannya, Prof. Diena Mutiara Lemy dari Universitas Pelta Harapan mengatakan bahwa, yang paling penting dari konsep pariwisata berkelanjutan ini adalah manusia pengelolanya.
“Pariwisata berkelanjutan tidak akan berhasil tanpa ada pengelola. Penglola itu paling penting. Karena pengelola ini yang menggerakkan, yang menjadi penanggung jawab.” Diena menegaskan.
“Saya pernah mengobrol dengan nelayan. Dia bilang, pariwisata yang berkelanjutan adalah pariwisata yang besok masih ada. Sesimpel itu. Tidak berhenti di lima tahun. Tidak berhenti setelah viralnya selesai.”
Menurut Diena, semua pihak harus bertanggung jawab pada pariwisata. Mulai dari perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
“Warga desa sudah banyak yang pintar. Kalau tidak pintar tidak akan dipilih menjadi pengurus Pokdarwis. Saya yakin semua bisa melakukan perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, hingga evaluasi.” katanya.
Workshop ini diikuti oleh berbagai pihak, termasuk dinas pariwisata se-Provinsi Lampung, 30 perwakilan Pokdarwis dari 30 desa wisata se-Lampung, dan pelaku usaha pariwisata.
Selain Diena Mutiara Lemy, turut hadir sebagai nara sumber antara lain; Chief Executive Officer (CEO) Atourin Reza Permadi, praktisi pariwisata Lampung Yopie Pangkey dan Deddy Sulaimawan.