Lampung Selatan – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan, Aflah Efendi, menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap Anak Gunung Krakatau.
Meskipun ada laporan tentang letusan setinggi 1000 meter, BPBD tetap mengikuti arahan dari BMKG untuk tidak melakukan aktivitas di bawah ketinggian 5 km.
Dalam upayanya mengantisipasi potensi bahaya, BPBD Lampung Selatan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan nelayan, mengimbau agar tidak mendekati Gunung Anak Krakatau.
Hingga saat ini, belum ada laporan terdampak dari masyarakat.Gunung Anak Krakatau, yang terletak di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, mengalami erupsi dari Minggu hingga Selasa, 28 November 2023.
Data dari Magma mencatat, letusan tersebut dan menyampaikan informasi terkait posisi geografis serta ketinggian Gunung Api Anak Krakatau.
PENGAMATAN VISUAL
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-300 meter dari puncak. Cuaca berawan, angin lemah ke arah utara dan timur laut.
KETERANGAN LAINNYA
Ombak laut tenang terdengar suara dentuman lemah.
KLIMATOLOGI
Cuaca berawan, angin lemah ke arah utara dan timur laut. Suhu udara sekitar 25.3-29.2°C. Kelembaban 46-65%.
PENGAMATAN KEGEMPAAN
6 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 50-70 mm, dan lama gempa 16-130 detik.
20 kali Harmonik dengan amplitudo 15-74 mm, dan lama gempa 14-1836 detik.
1 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 45 mm, dan lama gempa 6 detik.
2 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 15-22 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 3-6 detik.
1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-25 mm, dominan 5 mm.
REKOMENDASI
Masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak mendekati G. Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif. (Mad)