Manfaatkan Limbah Sekam Padi, Dosen dan Mahasiswa Polinela Teliti Sintesis Biosilika Mesopori Ramah Lingkungan

Manfaatkan Limbah Sekam Padi Dosen dan Mahasiswa Polinela Teliti Sintesis Biosilika Mesopori Abu Sekam Padi Ramah Lingkungan
Dosen sekaligus peneliti dari Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri Politeknik Negeri Lampung (Polinela), Giffary Pramafisi Soeherman, S.T., M.T.P., bersama tim penelitiannya. (Foto: dok. Giffary)

Sekam padi merupakan limbah yang melimpah dari hasil pengolahan gabah menjadi beras. Selama ini, limbah tersebut kerap tak termanfaatkan dan hanya dibakar menjadi arang atau abu.

Menyadari potensi besar dari sekam padi, Giffary Pramafisi Soeherman, S.T., M.T.P., dosen sekaligus peneliti dari Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri Politeknik Negeri Lampung (Polinela), bersama tim mahasiswa, menggagas penelitian untuk menghasilkan material ramah lingkungan berupa silika biogenik berbahan dasar abu sekam padi.

Read More

Riset yang diberi judul “Rekayasa Permukaan Silika Biogenik Abu Sekam Padi: Analisis dan Aplikasinya sebagai Sustainable Filler Kompon Karet” ini diharapkan dapat membuka jalan bagi pemanfaatan limbah pertanian menjadi biomaterial bernilai tinggi.

Silika biogenik dari sekam padi berpotensi besar karena kandungan silikanya yang sangat tinggi, mencapai 90–98 persen dari berat abu.

Di sisi lain, kebutuhan silika dunia, khususnya dalam industri pengolahan karet, terus meningkat. Namun, silika komersial yang beredar saat ini diperoleh melalui proses berenergi tinggi dengan bahan baku yang mahal.

Manfaatkan Limbah Sekam Padi Dosen dan Mahasiswa Polinela Teliti Sintesis Biosilika Mesopori Abu Sekam Padi Ramah Lingkungan 2
(Foto: dok. Giffary)

“Penelitian ini bertujuan agar abu sekam padi yang tadinya terbuang bisa dipelajari potensi penggunaannya dalam pengolahan barang jadi karet dengan cara mengisolasi silika yang banyak terkandung di dalamnya,” ujar Giffary kepada publikasilampung.id, Rabu, (17/9/2025).

Menurutnya, penelitian mengenai silika biogenik dari abu sekam padi memang sudah banyak dilakukan.

“Namun sejauh yang kami pelajari, rekayasa permukaan silika biogenik abu sekam padi dan aplikasinya sebagai bahan pengisi masih belum banyak dieksplorasi. Itulah research gap yang kami temui,” katanya.

Penelitian ini melibatkan lima mahasiswa, yaitu Ilham, Shifa, Dika, Vijay, dan Fika.

Proses penelitian diawali dengan membakar sekam padi hingga menjadi arang, kemudian dimasukkan ke dalam furnace hingga berbentuk abu. Abu yang dihasilkan dibersihkan dari pengotor logam melalui proses leaching.

“Setelah itu, silika diisolasi menggunakan basa NaOH dan diendapkan melalui penetralan,” jelas Fahrulsyah, anggota tim.

Silika hasil isolasi kemudian dimodifikasi dengan berbagai bahan kimia agar permukaannya sesuai kebutuhan aplikasi.

“Harapannya dihasilkan material silika berukuran nano dengan pori yang cocok untuk pengisi karet atau bahkan polimer lain,” kata Pridata Gina, dosen peneliti.

Tahap berikutnya adalah karakterisasi untuk menguji sifat silika yang dihasilkan.

“Karakterisasi ini penting untuk mengetahui seperti apa profil permukaan silika yang dapat menghasilkan barang jadi karet dengan kekuatan mekanis yang baik,” ujar Supriyanto.

Hasil riset menunjukkan, silika biogenik dari abu sekam padi berwarna putih halus dengan kemurnian lebih dari 95 persen.

Karakterisasi menggunakan metode BET-BJH menunjukkan profil mesopori dengan kurva isoterm tipe IV dan hysterisis loop H1.

“Alhamdulillah sintesis telah selesai dan hasil uji sudah keluar. Data ini menjadi modal penting untuk tahap aplikasi,” ujar Giffary.

Menurut Taufik Nugraha Agassi, penggunaan silika biogenik sebagai bahan pengisi ramah lingkungan dapat menjadi langkah awal menuju ekonomi hijau.

Baca juga:
* Petani Agroforestri Kedondong Pesawaran Belajar Bikin Pupuk Ecoenzim, Kolaborasi Jaga Hutan dan Tingkatkan Kualitas Kopi

Riset ini didukung oleh dana penelitian internal Polinela dan akan terus berlanjut hingga tahap aplikasi pada polimer karet.

“Target akhir kami adalah menguji karet yang diisi silika biogenik agar bisa diketahui karakteristiknya,” terang Giffary.

“Harapan kami, industri dapat melirik sekam padi sebagai salah satu limbah potensial dalam sintesis biomaterial silika,” pungkas Giffary.

---

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *