Sebanyak 1.533 Pekerja Migran Indonesia (PMI) diketahui masih memilih pergi bekerja ke luar negeri secara non-prosedural. Jumlah ini didasarkan pada 1.918 pengaduan yang tercatat hingga November 2023.
Demikian diungkapkan oleh Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah, dalam perayaan Hari Migran Internasional 2023 di Lampung Timur pada Senin (18/12/2023).
Menurut Menaker Ida Fauziyah, sebanyak 81 persen atau 1.533 pengaduan tersebut terkait dengan keberangkatan non prosedural, sebuah angka yang masih dianggap tinggi.
Meskipun secara umum jumlah PMI mengalami kenaikan, yakni sebanyak 257.461 orang per November 2023, tantangan khusus muncul terkait prosedur keberangkatan.
Ida menyoroti bahwa 54 persen peminat bekerja di luar negeri memiliki tingkat pendidikan hanya sebatas SMP dan SD.
Meski demikian, Ida menekankan bahwa meskipun tingkat pendidikan tersebut terbilang rendah, para calon PMI tetap diharuskan memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikasi.
Lebih lanjut, Ida Fauziyah mengungkapkan bahwa sebanyak 61 persen PMI yang bekerja di luar negeri masih didominasi oleh perempuan. Terutama dalam sektor pemberi kerja perseorangan seperti caregiver dan housemaid.
Dalam konteks ini, Ida mendorong penguatan sertifikasi kompetensi, terutama di sektor formal. Agar PMI dapat memiliki daya saing yang lebih baik dalam penempatan luar negeri.
Menanggapi kondisi ini, Menaker Ida melihat bahwa Indonesia memiliki keunggulan demografi yang dapat dimanfaatkan.
Di beberapa negara, kekurangan tenaga kerja telah terjadi, dan Indonesia dengan bonus demografinya dapat mengelola potensi ini dengan baik. Harapannya, hal ini dapat membantu mengurangi angka pengangguran di dalam negeri.
Baca juga:
* Polda Lampung Tangkap 1 Wanita Asal Lampung Tengah Pelaku TPPO, Modus Janjikan Gaji 1500RM
Sebagai contoh, Ida menyebutkan bahwa Singapura menjadi salah satu negara yang sangat membutuhkan tenaga kerja di sektor perawat.
Pada tahun ini, Indonesia berhasil membuka peluang kerja di sektor tersebut untuk beberapa rumah sakit di Singapura, menciptakan kesempatan baru bagi para PMI.