Saat pelesiran ke Bandarlampung, jangan cuma berkeliling wisata kuliner dan menikmati kota. Sempatkan juga trekking seru ke hutan kemiri yang berada di kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Wan Abdul Rachman.
Terdapat seratus pohon kemiri di lahan seluas sekitar 2 hektar. Keindahan alamnya yang asri dan udara segarnya membuat banyak pengunjung, termasuk Riana Sari Arinal, terpesona.
Riana Sari pun menjajal jalur trekking sepanjang kurang lebih 4 kilometer pulang-pergi ke hutan kemiri. Jalur trekking ini melewati berbagai kontur, mulai dari jalur landai hingga tanjakan.
Sepanjang jalur banyak ditemui berbagai tanaman MPTS (Multi-Purpose Tree Species), seperti; duren, karet, jeruk, tangkil, pala, kopi, coklat, dan berbagai tanaman hutan lainnya.
Setelah 40 menit berjalan, Riana Sari dan rombongan akhirnya tiba di area dengan kumpulan pohon kemiri yang tinggi menjulang.
Melihat hutan kemiri yang indah dan asri, rasa lelah pun langsung terbayarkan.
“Keren banget. Apalagi kita ini datang menjelang sore, jadi adem. Terus kita minum air nira. Capeknya langsung hilang.” ujar Riana Sari setibanya di lokasi.
Trekking di hutan kemiri, menurut Riana, menyajikan pemandangan yang memanjakan mata. Pohon-pohon kemiri yang menjulang tinggi menciptakan suasana teduh.
Sementara jalur trekking yang berkelok-kelok dan menanjak mengajak pengunjung untuk berwisata sekaligus berolahraga..
“Pemandangan di sini seperti lukisan. Jarang-jarang kita bisa melihat pohon kemiri yang tinggi-tinggi sekaligus banyak.” kata Riana Sari yang datang bersama anak, menantu, dan beberapa teman dekatnya.
Selama trekking, Riana tampak begitu menikmati suasana sejuk hutan kemiri. Ia terlihat asyik berfoto di berbagai spot menarik, serta membuat konten video untuk dibagikan di media sosial.
Tujuannya jelas, yakni untuk mengajak lebih banyak orang mengunjungi dan menikmati keindahan alam Lampung.
“Hutan Kemiri ini benar-benar luar biasa. Udara segar, pemandangan hijau, dan ketenangan yang ditawarkan sangat cocok untuk melepas penat,” ujar Riana disela-sela kegiatan trekking.
Selain menikmati keindahan alam, istri Arinal Djunaidi ini juga berkesempatan berbincang dengan Abah Muslih (Abah Mus), seorang pengelola hutan kemiri seluas 2 hektar.
Dari Abah Mus, Riana Sari banyak mendengar tentang pengelolaan hutan kemiri yang berkelanjutan.
Ia juga sempat mencicipi air nira segar langsung dari pohon di dekat hutan kemiri.
“Saya sangat terkesan dengan semangat Abah Mus dalam menjaga hutan kemiri. Beliau adalah sosok inspiratif bagi kita semua,” tambah Riana.
Treking Hutan Kemiri Tahura Wan Abdul Rachman
Hutan Kemiri merupakan salah satu destinasi wisata alam yang digaungkan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, melalui UPTD KPH Tahura Wan Abdul Rachman.
Pengalaman trekking lebih lengkap, bisa mencoba rute jelajah hutan sepanjang 5,6 kilometer. Melewati hutan kemiri, air terjun batu lapis, dan lokasi pengolahan aren.
Baca juga:
* Riana Sari Sarapan di Spesial Soto Boyolali, Intip Menu Favoritnya
Rute tersebut bisa memakan Waktu antara 3-5 jam. Tergantung pada kondisi fisik dan aktivitas tambahan selama trekking.
Sepanjang perjalanan, wisatawan bisa berbincang dengan warga yang melakukan upaya konservasi hutan dengan menanam tanaman MPTS (Multi-Piurpose Tree Species). Seperti jengkol, petai, pala, cengkeh, duren, kopi, jeruk, dan lain sebagainya.
