Pemerintah Indonesia dengan tegas menetapkan KH Ahmad Hanafiah, seorang ulama dan pejuang kemerdekaan asal Lampung Timur, sebagai Pahlawan Nasional.
Keputusan ini menjadi penghormatan atas perannya dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, terutama dalam konflik melawan agresi Belanda menjelang 17 Agustus 1947.
Penganugerahan gelar pahlawan ini akan berlangsung pada peringatan Hari Pahlawan, tanggal 10 November 2023, di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Dilansir dari berbagai sumber, Keputusan ini diumumkan melalui surat resmi dari Kementerian Sekretariat Negara. Surat bernomor R-12/KSN/SMGT.02.00/11/2023 tentang Pemberitahuan Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2023.
Selain kepada KH Ahmad Hanafiah, Presiden RI Joko Widodo juga akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional pada lima tokoh lainnya. Yaitu; M. Tabrani dari Jawa Timur, Ratu Kalinyamat dari Jawa Tengah, Ida Dewa Agung Jambe dari Bali, K.H. Abdul Chalim dari Jawa Barat, dan Bataha Santiago dari Sulawesi Utara.
KH Ahmad Hanafiah, Pahlawan dari Tanah Lampung
KH Ahmad Hanafiah lahir pada tahun 1905 di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur. Ia tak hanya dikenal sebagai ulama, tetapi juga sebagai pemimpin dan komandan perang dari kelompok pejuang yang dikenal sebagai Laskar Hizbullah. Organisasi ini berperan sebagai wadah pendidikan bagi santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Pada masa penjajahan Jepang, KH Ahmad Hanafiah aktif sebagai anggota Chou Sangi Kai di Karesidenan Lampung. Selain itu, ia juga terlibat dalam kegiatan politik, menjadi ketua Partai Masyumi dan anggota DPR Karesidenan Lampung.
Pengabdian dan Perjuangan dalam Medan Perang
Kisah kepahlawanan KH Ahmad Hanafiah terukir dalam catatan sejarah saat gugur dalam medan perang di Front Kamerung, Baturaja, Sumatera Selatan.
Keberaniannya dalam melawan agresi Belanda bersama dengan tokoh-tokoh pejuang di jalur Lampung hingg Baturaja. Seperti Kiyai Ratu Penghulu, Patih Nawawi, dan beberapa pemimpin rakyat lainnya menjadi tonggak penting dalam perlawanan terhadap penjajah.
Demikian tercantum dalam buku Dr. A. Nasution mengenai perang kemerdekaan Indonesia: Aggresi Meliter Belanda I; Jilid V cetakan ke VI.
Pernyataan A Nasution tersebut tentu saja menguatkan bukti bahwa beliau mempunyai jasa terhadap bangsa ini.
Pesan Penting dalam Sejarah Perjuangan
Meskipun KH Ahmad Hanafiah bersikap rendah hati dan tak suka menonjolkan diri, perjuangannya demi kemerdekaan Indonesia tak terlupakan.
Karya dan pengorbanannya dalam mempertahankan tanah air menjadi inspirasi bagi generasi penerus untuk menjunjung tinggi semangat nasionalisme dan dedikasi terhadap bangsa.
Peninggalan Pahlawan KH Ahmad Hanafiah: Inspirasi bagi Generasi Masa Kini dan Mendatang
Dalam upaya meneruskan nilai-nilai kepahlawanan KH Ahmad Hanafiah, penting bagi kita untuk menghargai dan merenungkan perjuangan beliau.
Meski beliau menolak glorifikasi, kesetiaan, dan semangatnya dalam mempertahankan kemerdekaan patut dijadikan teladan dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik.
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada KH Ahmad Hanafiah adalah pengakuan atas jasa besar yang telah beliau berikan bagi Indonesia.
Peristiwa ini tidak hanya sekadar penghargaan, namun juga momentum bersejarah yang memperkaya cerita perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah.
Baca juga:
* Hari Santri Nasional 2023, Gubernur Arinal Luncurkan Pusat Studi Alquran
Sejarah perjuangan KH Ahmad Hanafiah, seorang pejuang Lampung yang berjasa besar dalam melawan pendudukan Belanda, memperlihatkan betapa pentingnya memahami dan menghargai perjuangan para pahlawan bagi keberlangsungan dan pembangunan bangsa.
Generasi masa kini harus mewarisi semangat kepahlawanan ini untuk menjaga kemerdekaan dan membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.
Sumber:
https://www.lappung.com/kh-ahmad-hanafiah-pejuang-lamtim-digelari-pahlawan-nasional/
https://kumparan.com/lampunggeh/k-h-ahmad-hanafiah-ditetapkan-sebagai-pahlawan-nasional-dari-lampung-21X3j1mUk6z
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/TAPIs/article/view/834/717