Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Fungsionaris Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi (Badko) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Wildan Hanafi, mengajak kaum milenial di Lampung untuk berperan aktif dalam menentukan calon kepala daerah.
Ia menekankan pentingnya memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak jelas serta program kerja yang berpihak pada masyarakat kecil.
Wildan menyoroti peran strategis generasi milenial sebagai pemilih potensial, yang diperkirakan mencapai sekitar 35% dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Lampung. Dari 6.515.869 pemilih terdaftar, sekitar 2,35 juta adalah pemilih milenial berusia 27 hingga 42 tahun.
Sementara itu, kelompok Gen Z yang berusia 17 hingga 26 tahun mencakup sekitar 1,4 juta pemilih, sebagian besar berada di kota-kota besar seperti Bandar Lampung dan Metro.
“Milenial harus cerdas dan kritis dalam memilih pemimpin. Jangan mudah terbuai janji manis, tetapi pastikan untuk melihat rekam jejak dan program kerja yang pro-rakyat kecil,” kata Wildan, Minggu (13/10/2024).
Menurut Wildan, pemilih milenial berperan besar dalam menentukan arah pembangunan daerah. Ia mengingatkan pentingnya memilih calon kepala daerah yang mampu menghadirkan perubahan nyata dan mendukung kesejahteraan sosial.
“Program kerja yang konkret dan pro-rakyat harus menjadi prioritas utama, terutama bagi masyarakat kecil. Ini adalah langkah penting menuju tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tambahnya.
Wildan juga menyoroti sektor pertanian sebagai aspek penting dalam pembangunan Lampung.
Menurutnya, program peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani harus menjadi fokus calon kepala daerah.
“Lampung memiliki komoditas unggulan seperti kopi, lada, pisang, kakao, dan singkong. Pemimpin yang terpilih harus memiliki visi yang mendukung sektor ini agar dapat bersaing di pasar nasional dan internasional,” ungkapnya.
Ia berharap kaum milenial lebih aktif mengikuti perkembangan politik dan terlibat dalam proses demokrasi.
Berdasarkan data BPS, usia produktif 17-35 tahun mendominasi populasi di Bandar Lampung, menjadikan kelompok ini sebagai penggerak utama Pilkada mendatang.
Wildan juga menegaskan pentingnya menilai program kerja calon kepala daerah, memastikan program tersebut realistis dan berdampak positif bagi masyarakat luas, termasuk sektor pertanian yang merupakan tulang punggung ekonomi Lampung.
“Pemilih muda harus selektif dan kritis. Pastikan program yang ditawarkan tidak hanya realistis, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama sektor pertanian yang menjadi sumber penghidupan banyak warga Lampung,” tegasnya.
Dengan Pilkada serentak 2024 yang semakin dekat, Wildan berharap pemilih milenial dapat menjadi bagian dari perubahan positif di Lampung dengan memilih pemimpin yang memiliki visi jelas dan keberpihakan kepada rakyat kecil.
“Masa depan Lampung ada di tangan pemilih muda. Saya berharap mereka dapat memilih pemimpin yang memiliki kapasitas, integritas, serta komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Wildan.
Baca juga:
* Gindha: Waspadai Penipuan Mengatasnamakan Calon di Pilkada Lampung 2024
Pilkada 2024 akan menjadi momen penting bagi pembangunan Lampung, dan peran pemilih milenial diprediksi sangat signifikan dalam menentukan arah politik daerah ini.
Dukungan terhadap sektor pertanian juga diharapkan menjadi salah satu isu yang diperhatikan oleh para calon kepala daerah.