KA Matarmaja New Generation: Nyaman, Lega, dan Tetap Terjangkau

KA Matarmaja New Generation - Nyaman Lega dan Harga Tiket Tetap Terjangkau
(Sumber: PT KAI)

Perjalanan panjang KA Matarmaja memasuki babak baru. Kereta ekonomi legendaris yang selama puluhan tahun dikenal dengan kursi tegaknya, kini hadir dengan wajah lebih segar.

Mulai 28 September 2025, rangkaian Matarmaja resmi menggunakan Ekonomi New Generation dengan kursi ergonomis yang searah laju kereta dan dapat diatur kemiringannya.

Read More

Langkah ini sekaligus menutup satu era dalam sejarah kereta jarak jauh murah meriah di Indonesia. Kursi tegak yang selama lebih dari empat dekade menemani perjalanan Jakarta–Malang akhirnya benar-benar tinggal kenangan.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa KA Matarmaja adalah kereta ekonomi komersial terakhir yang masih menggunakan kursi tegak.

“Perjalanan jauh Jakarta–Malang akan semakin nyaman tanpa kehilangan jati diri Matarmaja sebagai kereta rakyat,” kata Anne Purba.

Kursi Lega, Kapasitas Lebih Sedikit

Perubahan terbesar ada pada kenyamanan tempat duduk. Rangkaian hasil modifikasi Balai Yasa Manggarai ini menggunakan kursi tipe captain seat dengan kapasitas 72 kursi per kereta.

Jumlah itu lebih sedikit dibanding ekonomi lama, tetapi dengan ruang gerak yang lebih lega dan desain modern.

Pelanggan diharapkan bisa menikmati perjalanan panjang lintas Jawa dengan tubuh lebih rileks.

KA Matarmaja tetap melayani rute populer dari Pasar Senen, Jakarta, hingga Malang, Jawa Timur, dengan pemberhentian di sejumlah stasiun seperti Malang Kotalama, Kepanjen, Blitar, Tulungagung, Kediri, Nganjuk, Madiun, Solojebres, Semarang Poncol, Pekalongan, Tegal, Cirebon Prujakan, Bekasi, Jatinegara, hingga Pasar Senen.

Sejarah Panjang Kereta Rakyat

KA Matarmaja pertama kali hadir pada 1976 dengan nama KA Maja.

Nama Matarmaja resmi digunakan pada 1983, merujuk pada Malang–Blitar–Madiun–Jakarta, kota-kota yang dilaluinya.

Sejak itu, kereta ini identik sebagai transportasi murah bagi masyarakat yang ingin menempuh perjalanan lintas Jawa.

Meski usianya sudah 40 tahun lebih, popularitas Matarmaja tidak surut.

Data KAI mencatat, sepanjang 2024 Matarmaja melayani 705.161 pelanggan. Angka ini bahkan tumbuh 5,7 persen pada Januari–Agustus 2025 dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Harga Jadi Pertanyaan

Meski kenyamanan meningkat, pertanyaan klasik tetap muncul: apakah harga tiket akan ikut naik?

Dalam rilisnya, KAI menegaskan Matarmaja tetap mempertahankan identitas sebagai “kereta rakyat” yang ramah di kantong. Publik masih menunggu apakah Harga tiket berubah atau tidak.

Namun, belum dijelaskan secara rinci besaran tarif baru setelah transformasi kursi ini.

Saat publikasilampung.id cek di laman resmi KAI, untuk pemesanan setelah tanggal 28 September 2025, Harga tiket berkisar antara Rp350.000 – Rp415.000.

Bagian dari Peremajaan Nasional

Hadirnya Matarmaja New Generation sejalan dengan program peremajaan kereta yang sedang digencarkan KAI.

Sejak 2023, perusahaan pelat merah ini sudah memodifikasi 124 kereta ekonomi dan menerima 31 trainset Stainless New Generation buatan PT INKA dari total 56 trainset yang dipesan.

“Dengan wajah baru Matarmaja, kami ingin pelanggan merasakan standar layanan yang lebih baik. Ini sekaligus menjadi kado ulang tahun ke-80 KAI untuk masyarakat,” ujar Anne.

Transformasi Matarmaja ini menandai arah baru layanan kereta ekonomi di Indonesia: tetap terjangkau, namun tidak lagi harus berkompromi dengan kenyamanan.

---

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *