Gotong Royong Membangun Negeri

Gotong Royong Membangun Negeri - Mahendra Utama
Pemerhati Pembangunan, Mahendra Utama. (Foto arsip pribadi)

Video siswa-siswa di pelosok Tanggamus yang nekat meniti sisa-sisa jembatan rusak itu masih sering terlintas di pikiran saya.

Bagaimana tidak? Melihat anak-anak seumur mereka harus mempertaruhkan keselamatan hanya untuk pergi ke sekolah, rasanya miris sekali.

Read More

Tapi siapa sangka, dari kepedihan itu justru muncul cerita yang sangat menginspirasi tentang kekuatan gotong royong.

Dalam hitungan hari saja, jembatan yang viral itu sudah diperbaiki. Bukan cuma diperbaiki asal-asalan, tapi benar-benar dikerjakan dengan serius melibatkan banyak pihak.

Inilah yang saya sebut sebagai bukti nyata bahwa pembangunan yang pro-rakyat itu bisa terwujud kalau kita mau bekerja sama.

Yang terjadi di Desa Tampang Muda, Kecamatan Pematang Sawa ini menurut saya bisa jadi contoh untuk daerah-daerah lain di Lampung yang masih punya masalah serupa.

Kerja Keras yang Patut Diapresiasi

Saya sempat bertanya-tanya, kok bisa ya tim relawan Vertical Rescue Indonesia (VRI) mau mengambil tanggung jawab sebesar ini? Ternyata setelah saya cari tahu, prosesnya tidak main-main.

Bayangkan saja, untuk mencapai lokasi yang terpencil itu, mereka harus mengangkut semua material – mulai dari besi, baja sling, sampai ratusan keping papan – lewat laut pakai perahu dari Dermaga TPI Kota Agung. Perjalanannya 5 jam! Kalau saya yang disuruh, mungkin sudah menyerah dari awal.

Yang membuat saya salut, ternyata ini bukan kerja satu pihak saja. Selama 4 hari (23-27 September 2025), VRI didukung penuh oleh BPBD, Tagana, TNI, Polri, mahasiswa, pelajar, dan yang paling penting, warga setempat.

Pak Gubernur Rahmat Mirzani Djausal juga memberikan apresiasi yang tinggi, menyebut ini sebagai wujud nyata kebersamaan.

Hasilnya? Jembatan yang sekarang bisa dilalui pejalan kaki dan motor (maksimal 300 kg) ini langsung menghidupkan kembali akses untuk ratusan siswa SMAN 1 Pematang Sawa, SMPN 2 Pematang Sawa, dan SDN 1 Tampang Muda. Tidak hanya itu, petani juga bisa mengangkut hasil panen mereka dengan lebih mudah.

Bagaimana Meniru Keberhasilan Ini?

Vertical Rescue Indonesia VRI Lampung Gotong Royong Membangun Negeri
Foto bersama setelah serah terima jembatan gantung kepada pihak desa, Minggu (28/92025). (Foto arsip VRI Lampung)

Pengalaman di Tampang Muda ini jangan sampai cuma jadi cerita sekali lewat. Menurut saya, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menerapkan semangat yang sama di tempat lain.

Yang pertama, kita perlu mengoptimalkan program CSR perusahaan-perusahaan yang ada di Lampung. Untungnya, Pemprov Lampung sudah punya regulasi yang mewajibkan hal ini.

Dana CSR yang dikelola dengan baik dan fokus pada infrastruktur serta peningkatan SDM bisa jadi sumber pendanaan yang berkelanjutan.

Program Lampung CSR Award 2025 yang baru saja digelar itu langkah yang tepat untuk mendorong partisipasi dunia usaha.

Kedua, kita harus punya data yang akurat tentang daerah-daerah mana saja yang masih bermasalah dengan infrastruktur. Pemerintah desa, relawan, dan akademisi harus bekerja sama melakukan pemetaan. Dengan begitu, bantuan bisa tepat sasaran dan tidak tumpang tindih.

Ketiga, komunitas relawan seperti VRI ini harus difasilitasi dengan baik. Mereka punya jaringan, keahlian teknis, dan yang terpenting, hati untuk mengabdi tanpa pamrih.

Refleksi Pribadi

Setelah mengikuti perkembangan cerita ini dari awal, saya jadi teringat pepatah lama tentang gotong royong. Ternyata nilai-nilai itu masih hidup dan bisa menjadi kekuatan luar biasa untuk mengatasi berbagai keterbatasan yang kita hadapi.

Pembangunan yang sesungguhnya bukan soal seberapa megah gedung atau jembatan yang dibangun. Tapi tentang bagaimana kita bisa menghubungkan satu sama lain, membuka akses, dan memberikan harapan.

Saya berharap kisah Tampang Muda ini bisa menginspirasi kita semua. Dengan semangat kolaborasi yang tulus, tidak akan ada lagi anak-anak yang harus mempertaruhkan nyawa untuk sekolah. Tidak akan ada lagi desa yang terisolasi.

Lampung punya potensi besar. Kita hanya perlu saling bahu-membahu untuk mewujudkannya.

*Mahendra Utama, Pemerhati Pembangunan

#BersamaTanggamusBangkit #GotongRoyongModeren #LampungBersinar

---

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *