Data terbaru BPS Provinsi Lampung soal Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang September 2025 cukup menarik untuk dikupas.
Memang ada kenaikan dari bulan sebelumnya, tapi kalau dilihat perbandingan tahun ke tahun, ceritanya beda lagi. Mari kita bedah lebih dalam.
Snapshot Data September 2025
Ini dia angka-angka yang dirilis BPS Lampung:
TPK September 2025 tercatat 43,37%, naik 2,56% dibanding Agustus. Tapi tunggu dulu dibanding September tahun lalu, malah turun 5,90%. Jumlah tamu total mencapai 89.236 orang, dengan komposisi 871 tamu asing dan 88.365 tamu domestik. Rata-rata lama menginap hanya 1,33 hari (tamu asing 3,01 hari, domestik 1,32 hari).
Kalau dipecah berdasarkan kelas hotel: Bintang 1-2 okupansinya sekitar 34,02%, Bintang 3 ada di 44,08%, sementara Bintang 4-5 paling tinggi dengan 48,94%.
Yang paling memprihatinkan adalah hotel non-bintang yang cuma 22,88% dan cenderung terus turun.
Lima Hal yang Perlu Jadi Perhatian Serius
Pertama, kenaikan 2,56% itu positif, sih. Tapi jangan sampai bikin kita lupa bahwa angka 43,37% artinya lebih dari setengah kamar hotel masih kosong melompong. Ini belum bisa dibilang sehat.
Kedua, penurunan 5,90% secara year-on-year itu lampu kuning besar. Lampung sepertinya masih berkutat dengan masalah yang sama atau bahkan kalah bersaing dengan destinasi lain.
Pertanyaannya: kenapa wisatawan memilih tempat lain ketimbang Lampung?
Ketiga, lihat saja komposisi tamunya 99% domestik! Hanya 871 orang asing yang datang. Ini bukan cuma soal angka kecil, tapi juga pertanda bahwa potensi wisman praktis belum tersentuh.
Padahal wisman biasanya lebih banyak mengeluarkan uang dan tinggal lebih lama.
Keempat, durasi tinggal rata-rata cuma 1,33 hari. Artinya apa? Lampung masih dianggap sebagai tempat singgah atau tujuan akhir pekan yang cepat.
Wisatawan datang, tidur sebentar, lalu pergi. Padahal, semakin lama mereka tinggal, semakin banyak uang yang berputar di ekonomi lokal dari makan, belanja, sampai jasa transportasi.
Kelima, ada gap mencolok antara hotel kelas atas dan bawah. Hotel berbintang 4-5 bisa tembus hampir 50%, tapi hotel bintang 1-2 stuck di 34%. Hotel non-bintang bahkan lebih parah.
Ini menunjukkan bahwa kualitas fasilitas dan layanan jadi faktor krusial dalam persaingan.
Apa yang Harus Dilakukan?
Kalau mau jujur, Lampung butuh gebrakan, bukan sekadar perbaikan kosmetik. Beberapa langkah yang bisa dipertimbangkan:
Pemasaran harus lebih gencar, terutama untuk menarik wisman. Way Kambas, pantai-pantai cantik, budaya lokal semua itu potensi besar yang belum dimaksimalkan. Perlu kampanye yang terstruktur dan konsisten, bukan sekadar posting media sosial sesekali.
Bikin wisatawan betah lebih lama. Caranya? Rancang paket wisata yang menarik untuk minimal 2-3 hari. Kombinasikan wisata alam, budaya, kuliner, dan aktivitas lain yang bikin mereka nggak cepat bosan.
Bantu hotel kelas menengah-bawah naik kelas. Pemerintah bisa kasih insentif atau pendampingan untuk upgrade fasilitas. Jangan sampai yang untung cuma hotel berbintang tinggi, sementara yang lain makin terpuruk.
Kolaborasi lintas sektor. Pemerintah, swasta, komunitas semua harus duduk bareng. Bikin event rutin, festival budaya, promosi besar-besaran. Lampung harus punya “branding” yang kuat dan konsisten.
Riset lebih dalam. Survei wisatawan itu penting. Kenapa mereka cuma stay sebentar? Apa yang kurang dari Lampung? Apa yang membuat destinasi lain lebih menarik? Tanpa data yang solid, kita cuma jalan di tempat.
Baca juga:
* 5 Destinasi Wisata Lampung Terbanyak Dikunjungi Sepanjang 2024
Saatnya Lampung Bergerak Lebih Cepat
Data September 2025 ini memberikan gambaran yang jelas: ada perbaikan, tapi belum cukup.
Kalau hanya mengandalkan kenaikan bulanan tanpa menyelesaikan masalah struktural, ya hasilnya akan begini terus stagnan, bahkan mundur.
Pariwisata Lampung punya potensi besar. Tapi potensi tanpa eksekusi ya cuma mimpi.
Saatnya semua pihak bergerak, bukan hanya bicara. Karena kalau tidak, jangan salahkan wisatawan kalau mereka lebih memilih Bali, Yogyakarta, atau bahkan Belitung.
*Pemerhati Pembangunan, Mahendra Utama
#Lampung #PariwisataLampung #OkupansiHotel #HotelLampung #WisataLampung
													


