Sejak awal tahun 2025, Indonesia menghadapi serangkaian tantangan ekonomi yang cukup kompleks, yang turut memengaruhi stabilitas dan prospek pertumbuhan negara. Salah satunya adalah meningkatnya isu judi online yang meresahkan masyarakat, yang tidak hanya berdampak pada aspek sosial tetapi juga menambah beban ekonomi karena dampaknya terhadap produktivitas dan kesejahteraan.
Di tengah situasi ini, ketegangan geopolitik global juga turut memberi dampak, terutama ketidakpastian yang berasal dari ketegangan politik internasional yang mengarah pada fluktuasi harga komoditas dan investasi asing yang lebih hati-hati.
Selain itu, pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mengelola efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dengan prioritas pada pengendalian defisit dan alokasi dana yang tepat untuk sektor-sektor vital.
Dalam kondisi ini, penerapan kebijakan bagi pemerintah kabupaten, menjadi sangat penting agar stabilitas ekonomi daerah tetap berada pada jalur pertumbuhan yang stabil meski menghadapi tantangan internal dan eksternal yang tidak mudah.
Pentingnya New Growth Engine Industri Pariwisata di Provinsi Lampung
Tentu ini adalah tantangan setiap daerah, termasuk Provinsi Lampung yang akan mengalami pergantian kepemimpinan baru. Hal tersebut akan menjadi tantangan pimpinan daerah baru, sehingga penting untuk lebih responsif terhadap kebutuhan daerah, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun pariwisata.
Dalam keterbatasan yang akan dihadapi, maka pimpinan daerah harus mampu melihat potensi ruang yang dapat disinergikan melalui investasi dengan pihak swasta /profesional sebagai penggerak ekonomi, sehingga terbentuknya new growth engine di kawasan tersebut.
Keberadaan new growth engine pada berbagai sektor tentu dapat membantu pemerintah agar dapat fokus pada permasalahan lain yang lebih urgent.
Salah satu sektor yang dapat segera disinergikan adalah pariwisata, karena sektor ini memiliki peran penting dalam mempercepat pertumbuhan dan pengembangan ekonomi secara keseluruhan.
Sektor swasta, dengan kemampuannya dalam investasi, inovasi, dan pengelolaan bisnis, dapat memberikan dorongan besar bagi sektor pariwisata. Melalui kerjasama ini, swasta dapat memperkenalkan produk dan layanan baru, meningkatkan kualitas destinasi wisata, serta menarik wisatawan nusantara dan mancanegara.
Selain itu, sinergi antara pemerintah dan swasta juga dapat menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi kemiskinan, serta memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan. Dengan demikian, kolaborasi yang kuat antara sektor publik dan swasta sangat krusial untuk mewujudkan pariwisata yang lebih berkembang dan kompetitif.
Dari sudut keruangan, Bandar Lampung saat ini masih berperan besar sebagai Tourism Hub di Provinsi Lampung dengan segala infrastruktur pendukung yang sudah ada.
Pemerintah diharapkan berfokus mendorong pengembangan kabupaten lain untuk menjadi poros kegiatan wisata prominent baru yang dapat menggerakan ekonomi dalam skala besar melalui sektor pariwisata sehingga dapat menjadi motor untuk penyerapan tenaga kerja yang lebih luas.
Pengembangan ini sangat beralasan dikarenakan posisi Provinsi Lampung sangat strategis dengan keberadaan 3 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), yaitu KSPN Krakatau dan sekitarnya, KSPN Danau Ranau dan sekitarnya serta KSPN Way Kambas dan sekitarnya yang merupakan kawasan-kawasan strategis dalam konstelasi perencanaan pariwisata Nasional.
Saat ini dua dari tiga KSPN tersebut sudah mulai ada dorongan investasi di bidang pariwisata, yaitu Bakauheni Harbour City yang ada di deliniasi KSPN Krakatau dst serta Pasar Tematik Wisata Danau Ranau yang ada di KSPN Danau Ranau dst.
Peluang Lampung Selatan sebagai Tourism Hub baru Provinsi Lampung
Salah satu daerah yang memiliki isu investasi di bidang pariwisata adalah Kabupaten Lampung Selatan. Sejalan dengan pemberitaan terkait isu pemekaran Kabupaten Bandar Negara yang muncul belakangan, dengan adanya pemekaran ini Kabupaten Lampung Selatan berpotensi kehilangan daerah-daerah perekonomian strategisnya.
Sektor pariwisata hadir sebagai harapan untuk dapat menyokong perekonomian Kabupaten Lampung Selatan. Salah satu investasi terbesar di bidang pariwisata Kabupaten Lampung Selatan saat ini adalah keberadaan Bakauheni Harbour City.
Namun perlu diingat juga bahwa pengelolaan BHC saat ini berada di bawah naungan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang merupakan perusahaan BUMN. Sehingga porsi terbesar pendapatan dari pengelolaan Pelabuhan Bakauheni ataupun BHC tidak secara langsung masuk menjadi sumber PAD Kabupaten Lampung Selatan.
Mengingat kondisi ini maka pemerintah daerah baik di level Provinsi maupun Kabupaten perlu untuk mendorong kolaborasi dengan sektor swasta agar dapat memunculkan kebijakan-kebijakan strategis yang tepat sehingga dapat mencegah hilangnya pusat perekonomian akibat apabila pemekaran Kabupaten Bandar Negara terealisasi.
Dalam Webinar Kolaboratif yang dilaksanakan oleh Prodi Pariwisata Itera, Prodi Perjalanan Wisata Politeknik Negeri Lampung dan Prodi Pariwisata IIB Darmajaya pada tanggal 15 Februari 2025 memunculkan diskusi tentang dibutuhkannya growth engine baru di Lampung Selatan yang dapat berasal dari sektor pariwisata.
Growth engine yang dimaksud dapat berupa pengembangan satu kawasan wisata terpadu ataupun suatu kawasan terintegrasi yang dapat menjadi pusat kegiatan pariwisata yang dapat menahan wisatawan berlama – lama di kawasan tersebut dan dapat mengeluarkan lebih banyak uang atau pembelanjaan.
Investasi dalam skala besar yang berpeluang untuk membuka lapangan pekerjaan lebih banyak pasti membutuhkan payung kebijakan yang jelas dan berkelanjutan, sehingga tidak menyingkirkan masyarakat lokal dan menjamin keamanan berinvestasi.
Hal yang menjadi tantangan bagi pemerintahan daerah yang baru dengan melihat potensi Lampung Selatan untuk menjadi tourism hub bagi wisatawan yang datang dari Pulau Jawa adalah untuk dapat meningkatkan kualitas daya tarik wisata daerah, mendukung pertumbuhan ekonomi, serta membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian Lampung Selatan.
Tantangan lain adalah bagaimana pemerintah dapat menjaga iklim industri pariwisata yang sehat dengan menjaga keterlibatan asosiasi industri, masyarakat, swasta serta dunia akademik sebagai corong kestabilan ekosistem pariwisata.
Kondisi ini dapat menjadi lebih mudah dikarenakan Lampung Selatan telah memiliki embrio dan beberapa pusat pertumbuhan di sekitar pesisir, seperti kawasan pertumbuhan di bakauheni, kalianda dan sidomulyo, sehingga ini sangat berpotensi sebagai new tourism hub dan kawasan wisata terpadu di Provinsi Lampung.
Jika dibentuk kawasan investasi pariwisata di pesisir Lampung Selatan, dampak positifnya akan sangat signifikan bagi perekonomian lokal dan pembangunan infrastruktur. Investasi pariwisata akan menciptakan lapangan kerja baru baik langsung, seperti di hotel, restoran, dan objek wisata, maupun tidak langsung di sektor transportasi, kerajinan, dan pertanian.
Selain itu, pembangunan infrastruktur seperti jalan dan fasilitas umum akan meningkatkan kenyamanan wisatawan sekaligus memberi manfaat langsung bagi masyarakat setempat. Peningkatan pendapatan daerah melalui retribusi dan pajak dari sektor pariwisata Lampung dapat digunakan untuk pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, dengan semakin berkembangnya pariwisata, upaya pelestarian budaya dan alam juga dapat terjaga dengan baik, seperti yang terjadi di daerah wisata lainnya.
Semua ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal, melalui akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum, yang pada gilirannya mendorong pembangunan berkelanjutan di Lampung Selatan.
Judul asli: “Apakah Investasi Pariwisata Lampung bisa menjadi solusi, Pasca Terpilihnya Pimpinan Daerah Baru?”
Oleh: Enggar Dwi Cahyo, S.Par., M.Arch.
Edit: Yopie P.