Festival Rempah dan Lada Lampung 2023, Momentum Kebangkitan Lada Lampung

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi puncak acara Festival Rempah dan Lada Lampung 2023 - yopiefranz.jpg
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat menerima sertifikat Pemecahan Rekor Muri untuk sajian varian makanan berbahan lada hitam terbanyak dalam acara puncak "Festival Rempah dan Lada Lampung 2023" di halaman Transmart Badnar Lampung, Rabu (4/10/2023). )Foto: Yopie Pangkey)

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk meningkatkan produksi dan kualitas lada hitam Lampung. Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan pada puncak acara Festival Rempah dan Lada Lampung 2023 di halaman Transmart , Bandar Lampung, Selasa (5/10/2023) malam.

“Lada hitam merupakan salah satu komoditas unggulan Provinsi Lampung. Kita harus berkomitmen untuk meningkatkan produksi dan kualitas lada hitam Lampung,” kata Arinal.

Read More

Arinal mengatakan, Provinsi Lampung memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi dan pengolahan lada hitam. Hal ini didukung oleh kondisi tanah yang subur dan iklim yang cocok untuk pertumbuhan lada.

“Provinsi Lampung memiliki tanah yang subur dan menjadi adalah salah satu penyangga utama ekonomi rempah di Indonesia. Kekayaan alam ini tidak hanya tentang angka-angka produksi tetapi juga sebagai simbol kearifan lokal yang harus dijaga dengan penuh rasa tanggung jawab.” Kata Arinal Djunaidi.

Berdasarkan data BPS Provinsi Lampung Tahun 2022, produksi rempah di Provinsi Lampung mencapai 19.710 ton. Sedangkan produksi lada hitam mencapai 15.983 ton. Produksi lada hitam tersebut menjadikan Provinsi Lampung sebagai Provinsi dengan produksi lada hitam terbesar secara Nasional dan ke-dua setelah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk komoditas lada.

Provinsi Lampung telah menjadi salah satu pengekspor rempah terbesar di dunia, dengan lada hitam sebagai andalan. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, ekspor lada Lampung tahun 2022 mencapai 14.635 ton dari total ekspor lada Indonesia tahun 2022 sebesar 26.126 ton. Atau menyumbang sebesar 56% ekspor Nasional.

“Kita juga memiliki petani lada yang berpengalaman dan berdedikasi. Namun, masih ada sejumlah tantangan yang harus kita hadapi, seperti produktivitas, proteksi tanaman, tantangan perubahan iklim, hilirisasi, keamanan produk, dan pemberdayaan petani,” kata Arinal.

Untuk itu, Arinal mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam memajukan sektor rempah dan lada di Lampung.

“Mari kita bersama-sama memelihara warisan berharga ini demi kesejahteraan, keberlanjutan, dan keunggulan Lampung di panggung global,” kata Arinal.

Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Pemprov Lampung memberikan berbagai stimulus. Baik dari segi kebijakan maupun dukungan anggaran, sebagai upaya pemberdayaan IKM dan UMKM daerah yang unggul. Demikian untuk mengurangi penggunaan produk impor.

Rempah dan lada hitam bukan hanya menjadi bagian integral dari kuliner kita sehari-hari. Tetapi juga memiliki pengaruh yang luas di dunia. Permintaan akan rempah dan lada hitam terus meningkat, baik di pasar domestik maupun internasional.

“Hal ini menawarkan peluang luar biasa bagi para petani dan pelaku industri di Lampung untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk mereka.” ujar Gubernur Arinal.

Pemanfaatan rempah dan lada hitam telah melampaui sektor kuliner. Saat ini telah dimanfaatkan dalam industri farmasi, kosmetik, dan berbagai sektor lainnya. Lampung memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi dan pengolahan rempah dan lada hitam sehingga nilai tambahnya juga dapat diperoleh petani lada.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Arinal juga memberikan apresiasi kepada para pelaku industri rempah dan lada hitam Lampung atas kerja keras dan dedikasinya dalam memajukan sektor ini.

“Saya berharap para pelaku industri rempah dan lada hitam dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dari acara ini untuk memperluas jaringan dan mempromosikan produknya,” kata Arinal.

Sedangkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Elvira Ummihani mengatakan Kami berharap semoga Kegiatan Festival Rempah dan Lada Lampung 2023 ini dapat bermanfaat bagi seluruh peserta yang hadir pada kesempatan ini khususnya dan seluruh Pelaku Usaha lada dan rempah di Provinsi Lampung pada umumnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Elvira Umihanni, mengatakan bahwa Festival Rempah dan Lada Lampung 2023 merupakan momentum kebangkitan lada Lampung.

“Festival ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Provinsi Lampung untuk mengembalikan kejayaan lada hitam Lampung,” kata Elvira.

Elvira mengatakan, Festival Rempah dan Lada Lampung 2023 telah berhasil menarik minat masyarakat untuk mengenal lebih dekat tentang rempah dan lada Lampung. Hal tersebut terlihat dari banyaknya pengunjung yang hadir pada acara puncak festival.

“Selain itu, festival ini juga telah memberikan kesempatan kepada para pelaku industri rempah dan lada Lampung untuk memperluas jaringan dan mempromosikan produknya,” kata Elvira.

Elvira berharap, Festival Rempah dan Lada Lampung 2023 dapat menjadi pemicu kebangkitan lada Lampung di pasar domestik maupun internasional.

Acara puncak Festival Rempah dan Lada Lampung 2023 juga dihadiri oleh Forkopimda Provinsi Lampung, kepala dinas di lingkungan pemprov Lampung, BI Lampung, dan tamu undangan lain.

Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, antara lain pameran produk rempah dan lada hitam, demo pengolahan rempah, dan pertunjukan seni budaya.

---

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *