Infrastruktur yang Baik: Jembatan Menuju Masa Depan

Gambaran seorang pelajar putri yang harus dituntun saat melewati titian kayu saat berangkat ke sekolah. (Foto: Perdiansyah/@ferdiawed)

Bayangkan sekelomok pelajar yang harus menunggu giliran menaiki perahu untuk menyeberangi sungai demi menuju sekolahnya. Adapula sekolompok pelajar yang harus melintasi jalan berlubang dan berlumpur. Perjalanan mereka penuh perjuangan dan jauh dari kenyamanan.

Kondisi seperti ini menjadi potret nyata di beberapa wilayah Lampung, di mana akses pendidikan sangat tergantung pada kondisi infrastruktur. Jalan dan transportasi yang buruk, seperti jembatan yang rapuh, menjadi penghalang bagi anak-anak untuk meraih masa depan.

Read More

Infrastruktur yang memadai bukan sekadar soal kenyamanan, tetapi juga kunci bagi akses pendidikan, kesehatan, dan kehidupan yang lebih baik.

Ketergantungan Pendidikan pada Infrastruktur Jalan dan Transportasi

Infrastruktur yang Baik adalah Jembatan Menuju Masa Depan -Ahmad Abroza - Gus Roza - Ponpes Darul Ulum Sekampung Lamtim
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Darul Ulum Sekampung, Lampung Timur, Ahmad Abroza. (Foto: ist)

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Darul Ulum Sekampung, Lampung Timur, Ahmad Abroza, menyoroti masalah ini sebagai tantangan besar yang membutuhkan perhatian serius.

Ia menuturkan, ponpesnya memiliki guru internal dan eksternal yang setiap hari pergi pulang dari rumah.

“Khususnya guru eksternal, setiap hari harus pergi pulang dari rumah, menghadapi kendala akses jalan,” ungkap Abroza.

“Begitu juga para santri, bukan hanya dari Sekampung Lampung Timur, tetapi juga dari luar wilayah ini,” imbuh pria yang juga akrab disapa Gus Roza.

Gus Roza menambahkan, kondisi jalan yang buruk berdampak besar pada proses pendidikan, terutama di pesantren.

“Kemarin ada beberapa santri yang izin telat datang ke sekolah karena banjir dan jalan yang tidak bisa dilewati,” kata Guz Roza.

Selain itu, ketika musim hujan, wilayah seperti Desa Mekarmulyo dan Mekarmukti di Kecamatan Sekampung sering kali terendam banjir, memperparah kondisi jalan yang sudah rusak parah.

“Bahkan pagi ini kita melihat ada siswa datang nyeker, ada yang pakai sandal, sepatunya dibungkus plastik dan dimasukkan ke tas. Banyak juga anak-anak kami di madrasa tidak hadir hari ini karena akses jalan terganggu akibat banjir,” tuturnya

Menurut Gus Roza, saat bulan Ramadan, ustadz dan ustadzah dari pesantren kerap melakukan syiar agama ke daerah terpencil. Namun, kegiatan tersebut sering terkendala akibat buruknya akses jalan.

“Ini sangat menghambat dakwah kami di daerah terpencil,” kata Gus Roza.

Selain pendidikan, buruknya infrastruktur juga memengaruhi perekonomian pesantren.

“Di era Menteri Agama Gus Yaqut dan Presiden Jokowi, kami mendapat bantuan inkubasi bisnis untuk pesantren. Namun, distribusi barang terhambat karena kondisi jalan yang buruk,” ujar Gus Roza.

Solusi untuk Akses yang Lebih Baik

Perbaikan infrastruktur jalan di daerah terpencil sangat diperlukan untuk mendukung pendidikan dan perekonomian. Jika jalan diperbaiki, guru akan lebih mudah menjangkau sekolah, santri bisa datang tepat waktu, dan kegiatan dakwah di pelosok dapat berjalan tanpa hambatan.

Pemerintah juga perlu memperhatikan drainase di wilayah rawan banjir seperti Mekarmulyo dan Mekarmukti agar jalan tetap bisa digunakan sepanjang tahun.

Selain itu, penyediaan transportasi khusus seperti bus sekolah bisa menjadi solusi sementara, terutama untuk anak-anak yang harus menempuh perjalanan jauh ke sekolah. Semua ini memerlukan komitmen bersama, termasuk dari pemimpin daerah yang baru.

Gus Roza berharap, di era kepemimpinan Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela, Lampung bisa memiliki infrastruktur yang lebih baik dan siap menjembatani masa depan generasi muda.

“Infrastruktur yang baik adalah jembatan menuju masa depan. Bukan hanya membuka jalan bagi anak-anak untuk meraih pendidikan, tetapi juga mendukung perkembangan ekonomi dan kehidupan yang lebih berkualitas.” pungkasnya.

---

Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *