Boemikita, startup climate tech yang dikenal atas inisiatifnya dalam pengelolaan sampah dan daur ulang, resmi meluncurkan fasilitas Collection Waste Center (CWC) di Jalan Bison, Purwosari, Metro Utara, Kota Metro, pada Jumat (13/12).
Langkah ini memperkuat komitmen Boemikita untuk menghadirkan solusi lingkungan yang holistik sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.
Setelah sukses mengoperasikan fasilitas serupa di Bandar Lampung, CWC Metro dirancang sebagai pusat pengumpulan dan pengolahan sampah anorganik.
Kehadiran fasilitas ini tak hanya mengatasi limbah yang sulit dikelola, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru melalui inovasi berbasis komunitas.
Ketua Yayasan Boemikita, Ridho Iqbal Firdaus, menyebut pelibatan masyarakat menjadi elemen kunci keberhasilan program ini.
“Kehadiran kami di Kota Metro adalah bukti nyata keseriusan kami dalam pengelolaan sampah. Tidak hanya sampah bernilai jual, kami juga mengolah limbah tak bernilai ekonomi menjadi produk baru, seperti tali rafia.”
“Dengan partisipasi masyarakat, kami yakin dapat menciptakan dampak besar bagi lingkungan dan kesejahteraan bersama,” jelasnya.
Ridho menambahkan, melalui inovasi dan kolaborasi berkelanjutan, Boemikita optimistis dapat menciptakan perubahan besar dalam pengelolaan sampah di Indonesia.
“Kami berkomitmen memperluas dampak positif di wilayah lain. Dengan pendekatan berbasis komunitas, kami percaya pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan dapat tercapai,” imbuhnya.
Manfaat CWC Bagi Masyarakat
CWC Metro hadir dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Beberapa manfaat yang ditawarkan antara lain:
- Edukasi Lingkungan: Memberikan pemahaman pentingnya memilah sampah dari sumbernya, yaitu rumah tangga.
- Peluang Ekonomi Baru: Mengolah limbah tak bernilai ekonomi menjadi produk baru seperti tali rafia, yang turut menciptakan lapangan kerja tambahan.
- Pengurangan Sampah ke TPA: Memaksimalkan pengelolaan sampah untuk mengurangi volume limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Ridho menyebut fasilitas ini sebagai simbol nyata dari kolaborasi kolektif menuju lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
“CWC di Metro bukan hanya fasilitas pengelolaan sampah, tetapi bagian dari misi kami untuk memperluas jangkauan ke kota-kota lain pada 2025, dengan menggandeng pemerintah, komunitas, dan pelaku usaha,” katanya.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Ketua PT Berkah Mitra Perdana Sukses, Muhammad Martin, menyebut kehadiran CWC Metro sebagai inovasi besar dalam pengelolaan sampah di Sumatera.
“Boemikita telah menunjukkan peran signifikan dalam pengolahan sampah. Dengan keterlibatan masyarakat dan fasilitas seperti ini, volume sampah yang dikelola akan meningkat, sehingga solusi lingkungan yang berkelanjutan dapat tercapai,” ujarnya.
Baca juga:
* Boemikita Transformasi Sampah Plastik Jadi Peluang Ekonomi Melalui Tali Tafia
Sebagai Kota Pendidikan, Metro juga dinilai memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terkait isu lingkungan.
Martin berharap kehadiran CWC dapat menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia.
Dengan hadirnya CWC Metro, Boemikita terus menegaskan perannya sebagai pionir dalam pengelolaan sampah yang inovatif dan berdampak luas, menjadikan pengelolaan lingkungan sebagai tanggung jawab bersama untuk masa depan yang lebih baik.